Saturday, March 19, 2011

Politik, Proyek atau apa?


Pagi yang segar itu menjadi hangat dengan secangkir kopi panas dan koran pagi. Halaman kedua koran tersebut terpajang gambar maket Gedung MPR/DPR yang terbaru. Gedung yang menuai kontrofersi karena dinilai mengabaikan derita rakyat dengan membangun kantor bertaraf hotel bintang 7. Selain ada Sauna gedung tersebut rencananya akan ada Mall.... ?? "Lho jadi anggota DPR mau piknik ma belanja toh??" itu mungkin yang menjadi perbincangan kala itu. siatuasi panas sempat menunnda pembahasan pembangunan gedung tersebut.
Tetapi dalam koran yang saya baca tadi, sepertinya gedung ini akan terealiasi melalui Anggaran APBN 2011,2012,2013.

Yah namanya sudah jadi proyek, terus sudah jadi urusan orang2 elit, kita rakyat kecil mau bagaimana lagi.?? cuma bisa ngomentar, ngedumel, Demo paling banter... hehehe

Tetapi yang menarik adalah maketnya.. kenapa mesti ada bentuk priramid kecil di bawah menara tersebut?? kemudian kenapa gedungnya mesti seperti bentuk menara kembar?? apa yang unik.. kenapa tidak seperti huruf 'S' saja sekalian, biara makin unik?

Sunday, January 23, 2011

Charlie Chaplien


Chaplin sebuah kata magis bagi penggemar film, dia yang menggebrak dunia perfilman semenjak era film bisu telah menjadi legenda bagi kita..

nih link downloadnya
http://www.enterupload.com/i2av8z8omg0h/the_great_dictator.part01.rar.html
http://www.enterupload.com/3uwad2f9eg69/the_great_dictator.part02.rar.html
http://www.enterupload.com/uji0m6s0aaty/the_great_dictator.part03.rar.html
http://www.enterupload.com/qgx3ge9ne1e0/the_great_dictator.part04.rar.html
http://www.enterupload.com/lm7trvrej2rx/the_great_dictator.part05.rar.html
http://www.enterupload.com/bxpukphpvywu/the_great_dictator.part06.rar.html
http://www.enterupload.com/q4gqqrw5e3u9/the_great_dictator.part07.rar.html
http://www.enterupload.com/8i4f3oyh7xbq/the_great_dictator.part08.rar.html
http://www.enterupload.com/ovs7gjgfaigm/the_great_dictator.part09.rar.html
http://www.enterupload.com/jo2nq450aprj/the_great_dictator.part10.rar.html

Sunday, June 20, 2010

Skriptis Oh Skriptis

Sebuah buku "Pram Dari dekat sekali" karya Koesalah Toer . Membuat diri yang pemalas ini untuk mencoba menyusun dan mendokumentasikan.. minimal perjalan hidup ini.

Semoga menjadi cerminan hati untukku dimasa depan.

bandung, 8 Juni 2008

Entah kenapa mendadak jam 01.30 aku terjaga dari tidur. Oh itu karena nyamuk yang menggangu tidur manisku. Tetapi mata ini seolah tidak merasakan kantuk seperti biasanya. Walau akhirnya mencoba memejamkan mata kembali untuk sesaat. Jam 02.30 Akhirnya mata ini terjaga sepenuhnya, apalagi setelah mendapat sebuah panggilan lewat benda kecil hitam itu.

Akhirnya mata ini terjaga sepenuhnya, dan kucoba untuk meneruskan Skriptis (calon skripsi... hehe) itu. Data-data yang telah diedit kemarin aku coba untuk merapihkannya. Ditambah dengan mencari berbagai informasi tentang Pram, sebagai tambahan untuk bahan tulisan. Membuat wawasan ini terbuka luas.. "Ternyata Manusia itu memang unik, manusia memang susah ditebak, manusia bisa memberontak terhadap takdir, tetapi dia tidak tahu takdirnya itu seperti apa. Dan yang paling penting Kebenaran sejati itu memang hanya milik Allah".

dan tidak terasa pagi menjelang..
lalu terpikir untuk mandi.. walau belum mandi sejak sabtu.

Akan aku pertimbangkan untuk mandi.. hehehe

Aku, Sekretaris dan Sang Dosen

Dead line seminar judul semakin dekat. Time is Running out, kata si muse mah. Target bulan oktober bisa Gagal. Apalagi judul skriptis ini diganti. Ingin memang mendalami karya mu Om Pram. Tapi sepertinya belum pantas. Jadi sekarang bergumul dengan sebuah film. Thank You For Smoking, itu judulnya.
Terlepas dari itu. Ketika ku mencoba meminta persetujuan dari sang dosen.

Hari rabu 9 Juni 2010.
Skripter (aku) : Maaf bu bapak Fxxxx (maaf belum lulus lembaga sensor) ada??
Ibu Sekretaris : nanti saya lihat dulu yah.
Skripter : Oh.. (dengan muka cemas, karena hari itu hari terakhir daftar seminar (untuk mnggu itu,, hehe))
(setelah beberapa setengah menit berlalu)
Ibu sekretaris : wah maaf bapaknya lagi sibuk, nanti aja katanya.
Skripter : Oh… (sekrang muka kecewa)

****

Hari Kamis, 15 Juni 2010
Skripter : Maaf bu bapak Fxxxx-nya ada?
Ibu sekretaris : Ntar yah saya lihat dulu.
Skripter : Oh.. (dengan muka cemas sama seperti minggu kemarin)
Ibu sekretaris : wah maaf bapaknya engga ada. Sepertinya lagi keluar, tapi kayanya masih di sekitar kampus, sebab tasnya masih ada.
Skripter : Oh… (sekraang muka kecewa)
Beberapa menit kamudian. Mulai memijit-mijit hp silver yang sudah mulai berubah warna.
Skripter : Maaf pak, hari saya bisa ketumu untuk persetujuan seminar skriptis pak.?
Setelah ditunggu-tungu bererapa saat,mungkin sekitar setengah jam sampe satu jam dikirim lagi smsnya. Akhirnya “WUW” begitu suara hp silveri ituketika menerima sms, dan ternyata dari dosenku.
Pak Fxxxx : Hari ini saya sibuk, besok saja.
Skripter : Oh.. (dengan muka cemas sama seperti minggu kemarin)

***
Hari Juma’at, 16 2010
Sejenak jemari ini menari-nari diatas benda perak buram itu, dan “send” ucapku sambil tersenyum. Tetapi setelah beberapa menit tak kunjung datang balasan itu. Akhirnya aku langsung saja datang ke kantornya.
Skripter : Maaf Bu Bapaknya ada. Kemarin saya sudah janji sama bapak.
Ibu sekretaris : sebentar yah.
Skripter : (menunggu dengan wajah cemas)
Ibu sekretaris : Wah bapaknya sedan ada tamu dari tadi, tapi tunggu aja disitu sebentar lagi mungkin selesai.
Akhirnya kutunggu disebuah kursi samping jendela, dan kubuka buku “Gadis Pantai”.
Ibu Sekretaris : silahkan masuk, bapaknya sudah nunggu.
Skripter : oh sudah tos, terimakasih bu (ucapku tergesa sambil merapikan buku lalu menuju sang dosen).
Dikantor yang cukup luas dan berAC itu, sang dosen tampak sedang menelepon (sepertinya telepon penting). Sambil mengganguk sedikit akupun duduk di kursi depan mejanya. Setelah beberapa saat.
Bapak Fxxxx : gimana, sudah beres??
Skripter : Sudah pak, tetapi judul seminarnya saya ganti karena ada juga yang sama mengambil bahan kajian tentang karya pram juga pak. Sekarang saya mengambil bahak penelitian dari film aja pak, judulnya Thank You For smoking.
Bapak Fxxxx : oh, ya sudah kalau ada yang sama. Jadi sekarang mengambil bahasaannya apa? (sambil membolak balikan proposal penelitian itu)
Skripter : tentang propaganndanya pak.
Bapak Fxxxx : Oh ya sudah, lanjutkan saja.
Skripter : kalo begitu bisa tanda tangan formulir ini pak. (sambil berharap mengometari bahasan yang akan diambil)
Tetapi sang dosen tetap menandatangani formulir itu.
Bapak Fxxxx : nih, kamu lanjutkan saja ok, nanti sudah bab 1 kembali lagi kesini.
Skripter : Oh iya pak, terimakasih. (dengan wajah gembira campur bingung).

Mei

Harapan Hati

Dia memang unik
Supel, gesit dan mungil itu yang terekam
Terkadang bawel tetapi periang
Senyum selalu dia kembangkan kesemua orang
Kecuali ketika mulai diikat benang merah
Dia berubah !
Dia marah!
Dia besedih !
Air matanya jatuh perlahan menyusuri perjalanan hidupnya
Lalu dia kembali tegar seperti karang
Berdiri tegak melawan angin takdir
Dia tersenyum...
Tersenyum kembali
Menanti jiwa baru terlahir kembali
Jiwa harapan hatinya


Temanku

Satu teman pergi
Pergi menata diri
Meraih harapan hati
Mencari takdir ilahi
Lama tak bersua kembali
Berharap suatu saat nanti
Sebuah tempat di ujung bekasi



Hari ke-29

indah..
ketika senyum itu membalut wajahmu
menggugah rasa haru
mencoret kegetiran untuk sesaat

sangat indah di hari ke 29
senyummu dibalik mawar itu


perengkuhBumi,
Bandung, 31 Mei 2010

Saturday, June 19, 2010

Di Kereta Ekonomi itu

Pedagang silih berganti, hilir mudik mengabaikan kereta yang penuh sesak. Kereta kuning biru ini perlahan berjalan meninggalkan stasiun Kiaracondong, meninggalkan kehidupan nyata untuk sesaat. “perjalanan masih dua belas jam” ujarku ragu dalam hati sambil mencari tempat untuk berdiri.

Akhirnya pintu samping WC itu menjadi tempatku berdiri memandang gerombolan mahasiswa semester lima yang hendak syuting di Yogyakarta. Tugas mata kuliah kata mereka ketika kutanyakan. Mereka semua mendapat tempat duduk karena sudah memesan tiket minggu lalu. Kulihat tadi mereka sedikit kebingungan ketika mengusir para penumpang yang tidak mendapat tempat duduk, sama seperti aku. Entah kenapa di pintu loket tadi banyak yang menawarkan tiket dengan nomor tempat duduk. Tetapi ketika mengikuti himbauan untuk membeli tiket di tempat resmi, tiket tanpa tempat duduklah yang aku dapat.

Dua orang tampak asyik dan merasa nyaman diam di depan pintu wc yang tidak mau tertutup itu. Seorang lagi tampak terkantuk-kantuk sambil duduk di sambungan kereta. Dua orang lagi tampak nyaman duduk bersila di lantai kereta. Semua seperti menikmatinya. "Entahlah, mungkin karena ini kereta api ekonomi".

Taklama datang kembali tukang kopi. “Kopina A” ujarnya menawarkan daganganya yang ia pikul sepanjang gerbong kereta, entah keberapa kalinya dia hilir-mudik.

Akhirnya dua penompang badan ini lelah juga dan meminta untuk istirahat. Akhirnya lantai kereta yang kecoklatan itu aku jadikan kursi tiketku seharga Dua Puluh Empat Ribu. Tiba-tiba pemuda berkulit coklat itu langsung bertanya,

“Kemana mas?”

“Ke Yogja. Mas kemana?”, ucapku datar.

“Klaten. kerja?”. Dia balik bertanya.

“Enggak, maen aja mas, nganter temen”, ucapku sambil melirik beberapa tamanku yang kebetulan mendapat tempat duduk, bareng anak-anak mahasiswa tadi.

“masih kuliah yah?. Kalau aku sih sudah DO. Dulu pernah kuliah di IPB, Cuma sampe semester empat. Habis aku-nya sih yang ga bener”. Ucapnya ringan sambil ketawa kecil.

“Dulu aku banyak bolos, minum sama nyimeng tapi aku ga suka maen cewe lho.” ucapnya sangat ringan sambil tertawa lalu matanya menerawang dan tersenyum, entah apa yang dipikirannya.

Selanjtunya obrolan kami berkisah tentang masa-masa nakalnya ketika menyandang status mahasiswa dulu. Semua diceritakannya blak-blakan bahkan seolah semua orang disekitarnya dipaksa untuk mendengarkan kisahnya. Dia tidak malu dan merasa semua menjadi aib bagi dirinya. Dia terlihat senang dengan apa yang telah dilakukannya, walau dia terus menekankan apa yang diperbuatnya adalah perbuatan salah.

Jujur, dia memang jujur dengan dirinya. Sebuah hal yang langka di negeri ini. Negeri yang penuh manipulative, mungkin penilaian ini berlebihan. Tetapi memang ada secuil kenyataan bahwa negeri ini penuh dengan penipu. Mungkin aku salah seorang penipu atau calon penipu di negeri ini.

Seperti kasus Century, kasus Gayus, kasus Susno hingga sekarang kasus mirip Ariel.. mungkin tidak akan melebar dan memaksa masyarakat untuk berpaling ke kasus Porno ini. Yang malah membuat orang-orang menjadi mencari bahkan mengikuti aksi video itu. Semua lupa dan lengah, bahwa sebentar lagi tarif listrik akan naik. Semua naik lagi.

“Ini Untuk kebaikan bangsa”, mungkin itu yang dikatakan para pembuat kebijakan disana. Tetapi disini kami yang menderitanya pak. Mungkin hanya sebagian yang terkena dampak kenaikan ini, tetapi apakah itu benar. Entahlah. Jika saja para pejabat kereta itu mau jujur untuk menjual tiketnya, bukan kepada para calo. Jujur untuk mengikuti himbauannya sendiri. Mungkin negeri ini akan lebih baik.

negeri ini butuh Kejujuran,

Thursday, March 5, 2009

Sebuah tulisan terdiri dari kalimat-kalimat yang terdiri dari kata-kata dan tersusun dari huruf-huruf.

jadi hati-hatilah menuliskan huruf. bisa merusak arti dan pemandangan.. hehe