Sunday, June 20, 2010

Aku, Sekretaris dan Sang Dosen

Dead line seminar judul semakin dekat. Time is Running out, kata si muse mah. Target bulan oktober bisa Gagal. Apalagi judul skriptis ini diganti. Ingin memang mendalami karya mu Om Pram. Tapi sepertinya belum pantas. Jadi sekarang bergumul dengan sebuah film. Thank You For Smoking, itu judulnya.
Terlepas dari itu. Ketika ku mencoba meminta persetujuan dari sang dosen.

Hari rabu 9 Juni 2010.
Skripter (aku) : Maaf bu bapak Fxxxx (maaf belum lulus lembaga sensor) ada??
Ibu Sekretaris : nanti saya lihat dulu yah.
Skripter : Oh.. (dengan muka cemas, karena hari itu hari terakhir daftar seminar (untuk mnggu itu,, hehe))
(setelah beberapa setengah menit berlalu)
Ibu sekretaris : wah maaf bapaknya lagi sibuk, nanti aja katanya.
Skripter : Oh… (sekrang muka kecewa)

****

Hari Kamis, 15 Juni 2010
Skripter : Maaf bu bapak Fxxxx-nya ada?
Ibu sekretaris : Ntar yah saya lihat dulu.
Skripter : Oh.. (dengan muka cemas sama seperti minggu kemarin)
Ibu sekretaris : wah maaf bapaknya engga ada. Sepertinya lagi keluar, tapi kayanya masih di sekitar kampus, sebab tasnya masih ada.
Skripter : Oh… (sekraang muka kecewa)
Beberapa menit kamudian. Mulai memijit-mijit hp silver yang sudah mulai berubah warna.
Skripter : Maaf pak, hari saya bisa ketumu untuk persetujuan seminar skriptis pak.?
Setelah ditunggu-tungu bererapa saat,mungkin sekitar setengah jam sampe satu jam dikirim lagi smsnya. Akhirnya “WUW” begitu suara hp silveri ituketika menerima sms, dan ternyata dari dosenku.
Pak Fxxxx : Hari ini saya sibuk, besok saja.
Skripter : Oh.. (dengan muka cemas sama seperti minggu kemarin)

***
Hari Juma’at, 16 2010
Sejenak jemari ini menari-nari diatas benda perak buram itu, dan “send” ucapku sambil tersenyum. Tetapi setelah beberapa menit tak kunjung datang balasan itu. Akhirnya aku langsung saja datang ke kantornya.
Skripter : Maaf Bu Bapaknya ada. Kemarin saya sudah janji sama bapak.
Ibu sekretaris : sebentar yah.
Skripter : (menunggu dengan wajah cemas)
Ibu sekretaris : Wah bapaknya sedan ada tamu dari tadi, tapi tunggu aja disitu sebentar lagi mungkin selesai.
Akhirnya kutunggu disebuah kursi samping jendela, dan kubuka buku “Gadis Pantai”.
Ibu Sekretaris : silahkan masuk, bapaknya sudah nunggu.
Skripter : oh sudah tos, terimakasih bu (ucapku tergesa sambil merapikan buku lalu menuju sang dosen).
Dikantor yang cukup luas dan berAC itu, sang dosen tampak sedang menelepon (sepertinya telepon penting). Sambil mengganguk sedikit akupun duduk di kursi depan mejanya. Setelah beberapa saat.
Bapak Fxxxx : gimana, sudah beres??
Skripter : Sudah pak, tetapi judul seminarnya saya ganti karena ada juga yang sama mengambil bahan kajian tentang karya pram juga pak. Sekarang saya mengambil bahak penelitian dari film aja pak, judulnya Thank You For smoking.
Bapak Fxxxx : oh, ya sudah kalau ada yang sama. Jadi sekarang mengambil bahasaannya apa? (sambil membolak balikan proposal penelitian itu)
Skripter : tentang propaganndanya pak.
Bapak Fxxxx : Oh ya sudah, lanjutkan saja.
Skripter : kalo begitu bisa tanda tangan formulir ini pak. (sambil berharap mengometari bahasan yang akan diambil)
Tetapi sang dosen tetap menandatangani formulir itu.
Bapak Fxxxx : nih, kamu lanjutkan saja ok, nanti sudah bab 1 kembali lagi kesini.
Skripter : Oh iya pak, terimakasih. (dengan wajah gembira campur bingung).

2 comments:

Unknown said...

alah..alah... eta skriptis meni loba inspirasi.........

Anonymous said...

memorable skriptis... hahaha...